Senin, 17 November 2014

Perbedaan antara subjek pajak dengan wajib pajak :


Perbedaan antara subjek pajak dengan wajib pajak :




    Wajib Pajak :
  •  Orang  pribadi  atau  badan  (subjek  pajak)  yang  menurut ketentuan  peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan  kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau  pemotong pajak  tertentu. Wajib pajak bisa berupa wajib pajak orang pribadi atau wajib  pajak badan.  Wajib pajak pribadi adalah setiap orang pribadi yangmemiliki penghasilan diatas pendapatan tidak kena pajak. Di indonesia,  setiap orang wajib mendaftarkan diri dan mempunyai nomor pokok wajib  pajak (NPWP), kecuali ditentukan dalam undang-undang.

 Subjek Pajak :
  • Istilah  dalam  peraturan  perundang-undangan  perpajakan untuk perorangan (pribadi) atau organisasi (kelompok) berdasarkan peraturan  perundang-undangan  perpajakan yang berlaku. Seseorang atau suatu  badan merupakan subjek pajak, tapi bukan berarti orang atau badan itupunya kewajiban pajak. Kalau dalam peraturan perundang-undangan  perpajakan tertentu seseorang atau suatu badan dianggap subjek pajak  dan mempunyai atau memperoleh objek pajak, maka orang atau badan itu jadi punya kewajiban pajak dan disebut wajib pajak

BIOGRAFI DAHLAN ISKAN : Dahlan Iskan , Anak Miskin yang Sukses dengan Kerja Keras

hey all, kali ini ane mau berbagi tentang biografi salah satu orang terbaik di indonesia bapak Dahlan Iskan


Dahlan Iskan , Anak Miskin yang Sukses dengan Kerja Keras


Dahlan Iskan, ia lahir di  Desa Kebun Dalam Tegalarum,Kecamatan Bando, Magetan, Jawa Timur pada tahun 1951. Ia sebenarnya lupa tepatnya pada tanggal berapa ia lahir namun karena itu di butuhkan maka ia memilih tanggal 17 Agustus 1945 agar mudah diingat. Dahlan lahir dari rahim seorang ibu yang bernama Lisnah dan ayah yang bernama Mohammad Iskan. Dahlan memiliki dua orang kakak bernama Khosyatun dan Sofwati dan seorang adik bernama Zainudin. Keluarga ini adalah keluarga yang sangat miskin sekali, mereka terbiasa hidup dalam hidup yang sangat sederhana. Pada saat itu Dahlan Iskan hanya memiliki baju satu stel yaitu kaos dan celana serta satu sarung.
            Dahlan atau yang kerap di sapa dahlan,iskan, dan abah ini bersekolah di MI lalu melanjutkan di MTs yang berjarak cukup jauh dari rumahnya, suatu hari, karena sangat ingin memiliki sepatu, Dahlan membongkar lemari ayahnya guna mencari siapa tahu ayahnya menyimpan sejumlah uang disana. Ia juga pernah mendapatkan nilai merah di raport-nya. Ketika ia telah berhasil memiliki sepatu, ia tetap ‘nyeker’ berjalan ke sekolah dan sepatunya ia ‘tenteng’ agar tetap awet dan tidak rusak.
. Ia melanjutkan ke jenjang MA yang kemudian ia berkuliah di fakultas Hukum IAIN Sunan Ampel, Universitas 17 Agustus. Pada saat itu ia lebih suka mengikuti kegiatan kemahasiswaan seperti Pelajar Islam Indonesia dan menulis majalah mahasiswa dan koran mahasiswa ketimbang mengikuti kuliah. Karena keasyikannya itu ia jadi tidak meneruskan kuliahnya.
            Kemudian Dahlan Iskan hijrah ke Samarinda, Kalimantan Timur, disana ia numpang di rumah kakak tertuanya. Disana ia menjadi reporter sebuah surat kabar lokal. Tulisan Dahlan banyak yang meminatinya.
Pada tahun 1975, Dahlan Iskan yang ketika itu berusia 25 tahun menikahi Nafsiah Sabri yang berumur 22 tahun. Nafsiah Sabri adalah wanita yang dipilih Dahlan untuk menjadi istri dan ibu bagi anak-anaknya. Nafsiah adalah wanita yang sholehah, pengertian, sabar, humoris, ceria dan mandiri. Hal itulah yang membuat Dahlan jatuh hati padanya. Awal pertemuan mereka adalah saat sama-sama mengisi ceramah agama di sebuah radio di semarang. Saat itu Dahlan belum menyatakan isi hatinya. Ia hanya berani menawarkan boncengan sepeda angin untuk Nafsiah saat akan berangkat siaran radio. Dari pernikahan Dahlan Iskan dan Nafsiah Sabri, mereka telah dikaruniai dua orang anak yaitu Azrul Ananda dan Isna Fitriana. Walau hidup mereka saat itu serba kekurangan namun Nafsiah tetap setia dan mencintai Dahlan. Mulai dari Dahlanhanya seorang reporter lepas sampai saat Dahlan menjadi menteri BUMN, Nafsiah selalu menemaninya bahkan saat Dahlan ditransplatasi hati, Nafsiah jugalah yang mempersiapkan segala kebutuhannya.

Pada Tahun 1976, Dahlan kembali ke Surabaya dan bekerja sebagai wartawan majalah Tempo. Saat itu terjadi musibah yang bersejarah yaitu tenggelamnya kapal Tampomas. Dahlan menulis tentang musibah tersebut dengan sepenuh hati dan meletakkannya di Headline News Tempo. Tak disangka hasilnya sangat luar biasa, dari respon pembaca banyak yang menyukai  gaya Dahlan menulis. Hal inilah yang membuat pimpinan Tempo mengangkat Dahlan sebagai kepala biro Tempo Jatim.
Walau sudah bekerja dan menulis untuk Tempo, diam-diam Dahlan juga menulis untuk koran lain seperti Surabaya Post dan surat kabar mingguan seperti Ekonomi Indonesia sebagai tambahan penghasilan. Hal ini diketahui oleh pimpinan Tempo dan menegur Dahlan.
            Sejak itu Dahlan Iskan pernah menempati beberapa posisi yakni ada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru dan televise local lainnya berjumlah 34 di seluruh indonesia.
Sejak awal 2009, Dahlan adalah sebagai Komisaris PT. Fangbian Iskan Corporindo (FIC) yang membangun Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL). SKKL ini akan menghubungkan Surabaya di Indonesia dan Hong Kong. Dengan panjang serat optik 4.300 kilometer, CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos News Network, yang bermarkas di Surabaya setelah sebelumnya menjadi dirktur tahun 1982. Ia juga adalah Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2009. Pada tanggal 19 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara menggantikan Mustafa Abubakar yang sedang sakit.  Dahlan membuat beberapa gebrakan diantaranya bebas byar pet se Indonesia dalam waktu 6 bulan, gerakan sehari sejuta sambungan. Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau pada tahun 2011. Sebelumnya, tahun 2010 PLN telah berhasil membangun PLTS di 5 pulau di Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan. Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya. Ada beberapa fakta unik Dahlan Iskan saat menjadi Dirut atau CEO PLN adalah yakni :
         Setiap tanggal 17 di setiap bulan yang biasanya diisi upacara, diganti dengan diskusi antar karyawan dan atasan.
         Dahlan Iskan juga membuat “CEO Note” sering juga disebut CEO Note Dahlan Iska nya itu catatan yang dapat menjembatani atasan dan bawahan. CEO Note Dahlan Iskan ini selalu diakhiri dengan kata-kata motivasi untuk lebih maju dan sukses,  sedang Catatan Dahlan Iskan pada saat menjabat sebagai Mentri BUMN dapat disimak di Manufacturing Hope) yang isinya adalah kegiatan dan pemikiran bapak Dahlan Iskan selama menjadi menteri yang disimak oleh masyarakat yang selalu di akhiri dengan motivasi.
         Dahlan Iskan lebih memilih mengendarai mobil pribadinya sendiri daripada memakai mobil dinas.
         Dahlan Iskan tidak mengambil gajinya sebagai CEO PLN dan tidak menempati rumah dinas.
Dibawah kepemimpinan Dahlan Iskan yang full visi dan memiliki etos kerja yang tinggi, PLN memiliki banyak kemajuan.
Dahlan Iskan pun memprakarsai pembuatan mobil listrik dan menarik kembali para ilmuwan Indonesia yang bekerja di luar negeri untuk mencurahkan hasil penelitiannya untuk Indonesia.
Dahlan Iskan adalah sosok luar biasa, membangun segalanya dari bawah. Ia sosok yang jujur,sederhana dan penuh kerja keras. Ia mempengaruhi semua orang dengan motivasinya tentang kehidupan dan semangat kerja kerasnya. Banyak kemajuan yang terjadi selama ia menjadi direktur PLN dan menteri BUMN. Ia memang sosok yang luar biasa.









Nama Lengkap
Dahlan Iskan
Nama Panggilan
Dahlan, Iskan, Abah
Tempat & Tanggal Lahir
17 Agustus 1951. Desa Kebun Dalam Tegalarum,Kecamatan Bando, Magetan, Jawa Timur
Nama Istri
Nafsiah Sabri
Nama Anak
Azrul Ananda, Isna Fitriana
Latar Belakang
Keluarga Miskin
Kendala Ketika Kekanakan
Kemiskinan
Riwayat Pendidikan
MI, MTs, MA, fakultas Hukum IAIN Sunan Ampel, Universitas 17 Agustus
Karir
Direktur Jawa Pos (1982-sekarang) , Direktur PLN  (tahun 2009 sampai 2011) , Menteri Badan Usaha Milik Negara ( 2011-2014), Presiden Komisaris Fangbian Iskan Corporindo (2009-sekarang)
Prestasi
-          Mengubah omset  Jawa Pos menjadi dua puluh kali lipat menjadi 10,6 miliar
-          Membuat jaringan Jawa Pos News Network yang memimpin 190 surat kabar, tabloid, majalah, dan 40 percetakan di seluruh Indonesia
-          Membangun gedung pencakar langit tahun 1997 di Surabaya dan jakarta dengan nama graha pena sebagai pusat aktivitas JPNN
-          Mendirikan stasiun televise local di seluruh kota di Indonesia sebanyak 34 stasiun televise local.
-          Membangun Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL).